Di Balik Kesuksesan Kolaborasi Agha Dan Zulmi

Di Balik Kesuksesan Kolaborasi Agha Dan Zulmi

Home » Stories » Di Balik Kesuksesan Kolaborasi Agha Dan Zulmi
Boyo Maladi | 19 July 2020

76Rider adalah wadah bagi para talent maupun atlet extreme sports di Indonesia, seperti motocross, road race, supermoto, downhill, dan BMX yang berdiri tahun 2015 lalu. Dan pada tahun 2020 ini, 76Rider memiliki divisi balap yang disebut 76Rider Racing Squad, yang akan berkompetisi di beberapa kejuaraan.

Adalah Agha Riansyah dan M. Zulmi, dua pembalap motocross yang tergabung dalam salah satu 76Rider MX Squad di bawah payung 76Rider Racing Squad. Yang menarik dari duo crosser ini adalah kekompakan mereka dalam setiap aktivitas.

“Sebenarnya tahun 2020 ini, kami diproyeksikan mengikuti semua kejuaraan, baik yang berstatus nasional maupun daerah, termasuk Trial Game Dirt,” buka Agha Riansyah sambil menginfokan, dirinya bakal turun berlaga di kelas MX1 (450cc) dengan membesut Kawasaki KXF450, sementara Zulmi ada di kelas MX2 (250cc) Junior B menggunakan Yamaha YZF 250.

Tapi sayang, karena pandemi COVID-19 yang menyebabkan kalender balap terhenti, duo ini belum sempat menunjukkan prestasinya.

“Kami hanya sempat mengikuti seri pembuka Trial Game Dirt 2020 yang digelar di Mojokerto (13 – 14/3) lalu,” tutur Agha.

“Itu pun hasil yang kami raih belum maksimal, karena 76Rider MX Squad yang menjadi tempat kami bernaung sekarang, baru dibentuk 1 bulan sebelumnya,” lanjut Agha yang saat itu menempati urutan ke-7, sementara partnernya, Zulmi di urutan ke-8 kelas FFA.

Ketika ditanya komentarnya berkolaborasi dengan Zulmi dalam 76Rider MX Squad, Agha optimis tim ini akan mampu mewujudkan tujuan yang ingin diraih, yakni memenangkan kompetisi.

“Sebab untuk meraih hasil maksimal, dibutuhkan tim yang solid. Dan saya melihat, baik saya maupun Zulmi punya misi dan visi yang sama. Apalagi dalam hal komunikasi, kami sudah terbiasa melakukannya. Sebab sebelum bergabung di tim ini, Zulmi dan saya sudah sering berkolaborasi, baik ketika latihan motocross, maupun freestyle,” terang Agha.

Hal ini dibenarkan oleh Zulmi. “Kami sudah berteman sejak lama. Tepatnya ketika saya mulai bergabung dalam Nugroho Motocross Training (NMT) tahun 2014, sementara Agha sudah sejak 2008,” buka Zulmi yang sampai sekarang tinggal di asrama yang ada di Kediri bersama Agha.

“Karena tinggal satu asrama, maka setiap hari kami pasti ketemu, dan sharing banyak hal meskipun saya yang lebih banyak bertanya,” lanjut Zulmi.

Dari sinilah hubungan dua crosser ini sudah melebihi teman, bahkan sudah seperti kakak beradik.

Apalagi secara kebetulan Zulmi dan Agha ini punya hobi dan ketertarikan yang sama, di luar motocross, yakni freestyle. “Saya baru main freestyle sejak 2017, sementara Agha sudah lebih lama mendalami freestyle,” ungkap Zulmi sambil menambahkan terinspirasi mendalami freestyle setelah melihat aksi Agha di Trial Game.

“Kayaknya asyik banget melihat penonton langsung bersorak setelah Agha melakukan aksi akrobatik yang mencuri perhatian,” lanjut Zulmi.

Dari sinilah kolaborasi antara Agha dan Zulmi semakin sering terlihat. Kalau pas tidak latihan motocross bareng di sirkuit Gunung Klotok, Kediri yang dikelola Nugroho Motocross Training, mereka pasti latihan freestyle.

Bahkan Zulmi sering dilibatkan dalam pembuatan konten video untuk akun medsos Agha, maupun TV Commercial (TVC).

Kekompakan dan kebersamaan inilah kiranya yang menjadi kunci keberhasilan kolaborasi Agha dan Zulmi di 76Rider MX Squad, maupun di aksi-aksi memukau freestyle keduanya. (BM)



MORE STORIES