Sampai saat ini, hanya ada satu event downhill di Indonesia yang sudah confirmed masuk ke dalam kalender 2024 Union Cycliste Internationale (UCI) atau asosiasi sepeda dunia yang menyelenggarakan kejuaraan dunia bersepeda, yang penyelenggaraannya diberikan kepada negara-negara anggota.
Selain itu, UCI juga mengelola klasifikasi balapan dan sistem pemeringkatan point dalam berbagai cabang olahraga sepeda, termasuk sepeda jalan raya dan lintasan, sepeda gunung dan BMX, untuk pria dan wanita, amatir dan profesional.
Itulah kenapa bagi atlet nasional downhill seperti Khoiful Mukhib, event yang masuk dalam kalender UCI ini jadi incaran untuk diikuti. Sebab event-event ini akan berpengaruh terhadap pemeringkatan point atlet.
Mukhib menjelaskan, event yang masuk kalender UCI ini memperebutkan point dengan sistem penilaian point berdasarkan kategori trek.
Point C1 untuk trek dengan tingkat kesulitan tinggi, C2 untuk trek dengan tingkat kesulitan menengah, dan C3 untuk trek dengan tingkat kesulitan rendah.
“Rider yang menjuarai trek kategori C1 akan mendapat 40 point UCI, juara kedua 30 point, dan juara ketiga 20 point,” ungkap Mukhib yang saat ini tergabung dalam 76Rider Downhill Squad.
Sementara itu, pada kategori C2, rider juara pertama mendapat 30 point, juara kedua 20 point, dan juara ketiga 10 point.
Adapun pada kategori C3, rider juara pertama dapat 25 point, juara kedua 15 point, dan juara ketiga 10 point.
“Akumulasi point-point itu semua, berpengaruh pada seorang rider untuk bisa berkompetisi ke kejuaraan dunia, terutama Olimpiade sebagai event tertinggi,” lanjut Mukhib.
“Seorang atlet harus punya point yang cukup untuk bisa tampil di World Championship yang digelar setahun sekali,” ujar Mukhib yang mengaku sejauh ini hanya sekali berkompetisi di ajang dunia Australia Mountain Biking World Championship 2017.
Kembali ke jadwal event UCI, Mukhib mengaku memantaunya dari grup WA komunitas atlet downhill di Jepara.
“Dari yang sudah-sudah pada tahun politik seperti sekarang ini, kemungkinan event-event akan digelar setelah Pemilu," pungkas Mukhib.