Kesimpulan inilah yang 76Rider ambil setelah ngobrol bareng kakak-beradik Gerry Salim dan Tommy Salim mengenai persaingan keduanya setelah berada dalam satu tim, 76Rider SM Squad.
Bagi Tommy Salim, menjadi rekan satu tim adiknya memang menjadi pengalaman yang menyenangkan. “Sebab kita bisa saling sharing membahas apa-apa yang menjadi kelemahan kita masing-masing. Apalagi jam terbang Gerry sudah jauh banget,” buka Tommy mengenai sepak terjang adiknya yang telah malang melintang di dunia balap internasional seperti ARRC (Asia Road Race Championship) hingga Moto2 FIM CEV sebagai jenjang ke MotoGP.
Namun bagi Tommy, di luar urusan kerjasama dalam satu tim, ada urusan lain yang tidak bisa diganggu gugat. “Saya pasti tidak mau mengalah di depan adik sendiri. Ada gengsi yang dipertaruhkan di sini,” tukas Tommy.
Bahkan Tommy menambahkan, dirinya tidak mengenal istilah team order. “Kalau sudah balap, saya yakin kami berdua sudah fokus bagaimana caranya bisa menang. Tidak ada istilah saling bantu,” kata Tommy.
Baca Juga: Cara The Salim Brothers Bangun Chemistry Saat Balapan
Apa yang dikatakan Tommy ini memang bukan sekadar isapan jempol. “Sudah pernah beberapa kali terjadi di Trial Game Asphalt. Kami sudah pernah fight waktu itu,” kisah Tommy yang saat itu berada dalam tim yang berbeda dengan Gerry.
Menanggapi omongan kakaknya ini, Gerry mengatakan hal senada, “Kalau kami berdua punya kesempatan untuk juara umum, ya pasti kami akan saling fight!”
Sebagai reminder, di final Trial Game Asphalt 2018 lalu di Kota Malang, Tommy terlibat pertarungan hidup mati dengan Gerry.
“Waktu itu, setelah Tommy berhasil memenangkan Race 1, dia sempat tanya ke saya, “Gimana, kok enggak bisa nyalip?” kenang Gerry yang mengaku sengaja enggak mau nyalip dulu.
Seolah panas dengan omongan kakaknya itu, memasuki Race 2, Gerry yang melihat posisi pembalap ke-3 di belakang tertinggal jauh mulai ancang-ancang untuk menyerang Tommy di 2 lap terakhir.
Selepas melibas jumpingan, Tommy yang menyadari dikuntit rapat oleh Gerry, langsung mengunci rapat-rapat racing linenya ketika hendak memasuki tikungan di depannya. Gerry yang melihat ada sedikit celah coba masuk dari dalam.
Melihat hal ini, Tommy tak mau mengalah, dan coba menutup jalur keluar tikungan tersebut. Alhasil insiden tak terelakkan. Karena tak ada banyak ruang tersisa, Gerry tak sempat mengurangi laju motornya, hingga insiden itu tak terelakkan dan keduanya terjatuh! Gerry yang lebih cepat berdiri akhirnya melesat lebih dulu ke garis finish.
Kira-kira itulah gambaran sengitnya The Salim Brothers di Trial Game Asphalt yang dipastikan tak akan terelakkan lagi. Baik Gerry maupun Tommy bakal bertarung di kelas yang sama, yakni FFA 450, FFA 250, Trail 175, dan Trail 250. (BM)