Downhill Bike

Riding on Dry vs Wet Motocross Tracks

Dimas | 20 December 2025

Saat lintasan berubah dari debu kering yang mendukung kecepatan menjadi lumpur basah yang licin dan menantang, cara lo mengendarai motor motocross harus ikut bergeser, karena di sinilah perbedaan nyata muncul antara kecepatan yang mulus dan keseimbangan yang rapuh.


Karakter lintasan kering
Trek motocross yang kering umumnya memiliki permukaan yang padat, bebas air, dan menawarkan traksi lebih baik. Di kondisi ini, motor bisa berlari lebih cepat, akselerasi terasa lebih tajam, dan rider bisa lebih agresif ketika memilih jalur, menikung atau melompat. Dilansir Red Bull, saat kondisi ideal (dry) maka rider bisa mengambil flat turn dengan lebih percaya diri dan menjaga throttle terbuka lebih lama. Teknik riding pada lintasan kering biasanya mengandalkan pegangan roda yang kuat, body position yang agresif, serta penggunaan jalur tercepat dengan kecepatan maksimal.


Karakter lintasan basah atau lembap
Sebaliknya, saat lintasan menjadi basah karena hujan atau kondisi tanah yang lembap maka karakteristik trek berubah dramatis. Permukaan menjadi licin, aliran air atau lumpur dapat mengurangi traksi, dan prediktabilitas jalur menjadi lebih rendah. Menurut Moto Loko, dalam kondisi basah, rider perlu mengubah teknik dengan beban lebih berat di depan, memilih gigi lebih tinggi, dan throttle serta rem harus diperhalus untuk menjaga traksi. 


Selain itu, Motocross Action Magazine menyebut bahwa saat di trek berlumpur atau kondisi mud, lo harus menerima bahwa kecepatan tak bisa sama seperti saat trek kering, sehingga lo fokus bergeser ke kontrol dan adaptasi. 


Dampak terhadap teknik dan persiapan riding
1. Body position & throttle control:
- Di lintasan kering:  lo bisa sedikit melayang dan agresif, dengan menikung yang lebih dalam, serta throttle dan rem yang relatif tajam.
- Di lintasan basah: rem dan throttle harus diaplikasikan secara halus dan bertahap agar tidak kehilangan traksi. Moto-Loko menyarankan menggunakan gigi yang lebih tinggi dan mengalihkan beban ke depan agar roda depan mendapatkan grip lebih. 


2. Pemilihan jalur dan kecepatan:
- Kering: jalur optimum biasanya di dalam tikungan, bisa melebar, memotong garis, dan mempercepat keluar dari tikungan.
- Basah: jalur optimum bisa berpindah sehingga area yang tampak bisa dilibas dengan cepat bisa menjadi lubang licin atau lumpur dalam. Dilansir Motocross Action Magazine, ketika lintasan basah dan berlumpur, banyak rider memilih jalur luar untuk menjaga momentum. 


3. Persiapan teknis/setup:
- Pada trek kering: suspensi bisa disetel relatif lebih keras agar motor tetap stabil pada kecepatan tinggi.
- Pada trek basah: lo mungkin perlu melunakkan suspensi untuk menjaga roda tetap kontak dengan tanah. Tips dari BikeRadar mengatakan bahwa untuk kondisi trek basah, suspensi dan tekanan ban perlu disesuaikan agar tetap bisa merasakan tanah.


Di saat lo balapan di lintasan kering memberikan keuntungan kecepatan dan prediksi yang tinggi, sedangkan lintasan basah menuntut perubahan teknik, kontrol yang lebih halus, dan persiapan yang berbeda. Sebagai rider motocross, memahami dua kondisi ini dan mengadaptasikannya adalah kunci untuk memaksimalkan performa dan keamanan lo di trek. 
 

Share this story:

CHECK OUT OTHER STORIES

Tune Your Motocross Bike for Better Power

Memaksimalkan performa mesin dan reaksi sebuah motor motocross bukan hanya soal memasang parts yang... read more

#76Rider MX Squad

When Freestyle Legends Are Born

Ekspresi Jiwa EkstremFreestyle Motocross (FMX) bermula di tahun 1990an ketika para rider mulai beranjak... read more

#76Rider MX Squad

Villars-sous-Écot: Trek Legendaris yang Melahirkan Rider Tangguh

Motocross selalu identik dengan adrenalin, kecepatan, dan pertarungan rider di lintasan ekstrem. Salah satu... read more

#76Rider MX Squad