Menurut Tommy Salim, jawara Trial Game Asphalt 2019 kelas Trail 175 Open dan jawara Asia Cup Off Road Racing Championship 2011, modifikasi supermoto bisa dilakukan dengan budget terjangkau di bawah Rp10 juta.
“Tapi dengan catatan basis motor yang dipakai itu motor trail,” buka Tommy yang kini tergabung dalam 76Rider Supermoto Squad bersama adiknya, Gerry Salim.
Ya, dengan memakai basis motor trail seperti yang dilakukan Tommy pada Honda CRF 150L, rombakan utama yang wajib dilakukan adalah mengubah roda spek motor trail yang diperuntukkan melibas medan off-road, menjadi supermoto yang kebanyakan dipakai melahap aspal, dan sesekali light off-road.
Untuk itu yang perlu dibeli pertama kali adalah pelek jari-jari ring 17 depan - belakang ukuran 250/300 yang harganya sekitar Rp180 ribu per set untuk merek lokal seperti TK.
“Yang agak mahal bannya, karena motor supermoto itu memang harus lengket ke aspal,” tutur Tommy yang kasih anggaran sekitar Rp1,5 juta sepasang untuk ban merek Pirelli ukuran 100/70-17 (depan) dan 120/70-17 (belakang).
Berikutnya adalah disc brake atau cakram untuk rem. Menurut Tommy, motor supermoto butuh pengereman sangat pakem, dan karena itu butuh cakram depan dengan lebar diameter 3.00 mm. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp600 ribu untuk menebus merek lokal seperti keluaran Expedition.
Suku cadang lain yang tak kalah pentingnya adalah footstep atau pijakan kaki. Menurut Tommy, footstep motor supermoto posisinya lebih tinggi supaya tidak menggaruk aspal ketika melibas tikungan.
“Karena itu harus sedikit dimodifikasi posisinya, dan sekalian bikin footstep custom yang total biayanya sekitar Rp500 ribu,” tunjuk Tommy.
Agar tampilan makin terlihat bergaya supermoto, finishing berupa decals bisa ditambahkan.
“Biar gampang, pemasangannya ditumpukkan aja ke stripping bawaan motor. Jadi kalau bosan dan mau kembali ke kondisi awal tinggal dilepas aja,” tutur Tommy yang memperkirakan harga satu set decals sekitar Rp500 ribu.
Sudah selesai? Tunggu dulu. Ada satu part lagi yang harus diubah, yakni knalpot. Menurut Tommy, knalpot berkaitan dengan setting mesin.
“Jadi harus diputuskan dulu, mau kejar tampilan aja, atau memang sekalian ke performa,” senyum Tommy.
Namun Tommy menyarankan untuk sekalian menyesuaikan performa mesin.
“Sebab mesin motor trail dan supermoto itu beda karakternya. Kalau motor trail, kompresi mesin tidak terlalu tinggi karena peruntukannya melibas medan tanah beserta obstacle-nya. Justru kalau dibuat tinggi, dia akan mudah jebol,” papar Tommy.
Beda lagi dengan karakter mesin supermoto yang berkompresi tinggi dan padat, karena butuh mesin kuat untuk melibas trek aspal.
Untuk kebutuhan tersebut maka modifikasi mesin berupa bore up perlu dilakukan dengan budget sekitar Rp2 juta untuk membeli piston seharga Rp500 ribu dan biaya kolter.
“Nanti hasilnya, kapasitas mesin CRF150L akan naik menjadi 180cc,” tukas Tommy.
Nah ketika modifikasi mesin selesai, langkah berikutnya adalah membuat knalpot yang sesuai dengan settingan mesinnya. Knalpot custom dijual dengan harga sekitar Rp1 juta atau hampir sama dengan knalpot aftermarket baru keluaran lokal seharga Rp1,5 juta.
“Cuma kalau saya lebih memilih knalpot custom karena lebih bisa menyesuaikan settingan mesin,” komentar Tommy.
Masih terkait mesin, berikutnya adalah pasang ECU baru, supaya putaran mesin atau rpm bisa lebih tinggi lagi. Untuk itu butuh budget sekitar Rp1,3 juta untuk membawa pulang ECU merek BRT.
Terakhir adalah setting suspensi yang dibuat agak keras depan-belakang.
“Kalau biaya setting suspensi saya kurang paham, karena selama ini ada sponsor khusus untuk keperluan ini,” tutup Tommy.
Secara umum, total pengeluaran masih di bawah Rp10 juta. Tertarik? (BM)