Gerry Salim Jelaskan Kegunaan Launch Control

Gerry Salim Jelaskan Kegunaan Launch Control

Home » Stories » Gerry Salim Jelaskan Kegunaan Launch Control
Boyo Maladi | 26 December 2021

Saat balapan, kualitas start yang baik sangat menentukan hasil lomba. Apalagi ketika balap digelar di sirkuit dengan layout yang menyulitkan pembalap dalam melakukan overtaking atau menyalip.

Namun, tidak mudah untuk melakukan start yang baik. Tenaga motor yang besar, dengan ketepatan pembalap membuka gas harus benar-benar pas! Buka gas terlalu dalam bisa menyebabkan roda depan terangkat. Jika membuka gas kurang dalam, akan disalip pembalap dari belakang. Repot kan?

Dan ternyata hal ini tak hanya menyulitkan pembalap saja saat balapan. Para pemakai motor di jalan raya pun bisa saja mengalami kejadian serupa. Apalagi untuk moge (motor gede) atau big bike yang memiliki kapasitas mesin besar di atas 250cc. Membuka gas terlalu dalam akan menyebabkan motor terlalu liar dan sulit dikendalikan sehingga berbahaya.

Karena alasan inilah pabrikan motor mengembangkan teknologi safety yang dicoba di arena balap sebelum diadaptasikan ke motor produksi balap. Salah satu teknologi keamanan yang dimaksud dalam topik adalah launch control.

Menurut Gerry Salim, pembalap road race profesional asal Surabaya yang telah malang melintang di kejuaraan road race Asia maupun dunia seperti  Asia Dream Cup (2013), FIM CEV Moto2 (2019) dan sejumlah ajang bergengsi lainnya, teknologi launch control sangat besar manfaatnya bagi pembalap.

"Ketika start kita tinggal buka gas penuh saja sambil tarik tuas kopling. Selanjutnya tinggal atur, kapan lepas kopling ketika start dimulai, tanpa khawatir roda depan terangkat," tutur Gerry.

Hal tersebut disebabkan oleh cara kerja launch control  yang membatasi putaran mesin (rpm) di angka yang ditentukan oleh sistem elektronik saat mobil atau motor dalam kondisi statis atau diam. Alhasil, mobil atau motor mulai berakselerasi pada putaran mesin yang diinginkan, meskipun putaran gas dibuka penuh atau pedal gas diinjak penuh.

Dengan putaran mesin dan transmisi yang dikontrol komputer, motor atau mobil bisa berakselerasi dengan cepat karena ban mendapatkan traksi terbaik.

"Jadi bisa kita setting, seberapa tinggi putaran mesin atau rpm-nya. Misalnya di rentang 11.000 - 12.000 rpm," kata Gerry sambil menambahkan bahwa launch control bisa diaktifkan dan dinonaktifkan sesuai keinginan pembalap.

"Jadi setelah start, kita bisa matikan launch control, sehingga power motor tetap bisa maksimal hingga 14.000 rpm seperti di trek lurus, misalnya," lanjut Gerry yang sudah kenal dengan sistem keamanan elektronik sejak 2016 ketika balapan di Asia Road Racing Championship SuperSport 600cc (2016), yang menggunakan motor produksi jalan raya.

"Kalau di balap seperti MotoGP yang melombakan motor prototype (belum diproduksi massal) sepertinya jauh sebelum itu sudah mulai dikembangkan," lanjutnya.

Nah di supermoto sendiri, Gerry baru menggunakan launch control ketika menggunakan Honda CRF450 2019, yang sudah bawaan motor.

"Tapi sebelumnya, waktu pakai CRF250 tahun 2016 belum ada launch control-nya," imbuh arek Suroboyo yang kini tergabung dalam 76Rider Supermoto Squad.

"Terus terang alasan Gerry beli Honda CRF450 2019 karena setahun sebelumnya sempat searching di Google dan mendapati kalau CRF450 keluaran 2018 sudah dilengkapi launch control," tukas Gerry. 



MORE STORIES