Kemampuan pedaling atau mengayuh dibutuhkan atlet sepeda untuk melaju secepat mungkin, sehingga mendapat catatan waktu yang baik. Termasuk atlet sepeda Downhill. Banyak persepsi salah yang mengatakan atlet Downhill tak butuh skill pedaling, lantaran bentuk trek yang berupa turunan.
“Justru pedaling ini sangat dibutuhkan. Terutama untuk membuat awalan atau ancang-ancang manuver seperti jumping, keluar dari tikungan atau berem, dan juga melibat medan rata (flat),” buka Khoiful Mukhib, atlet nasional Downhill yang tergabung dalam 76Rider Squad. “Kalau kita tak punya kemampuan pedaling yang bagus, kita akan banyak kehilangan waktu di obstacle seperti ini!”
Karena penting, maka kemampuan pedaling ini perlu terus dilatih. “Dalam seminggu, saya biasanya latihan di trek downhill dua kali. Di luar itu, saya latihan di jalan raya, untuk melatih sprint (kecepatan) dan endurance (ketahanan). Nah, latihan sprint dan endurance ini menjadi dasar dari skill pedaling itu,” jelas Mukhib.
Dari dua hal ini, menurut Mukhib, latihan endurance yang harus didulukan. “Ibarat kata, nggak punya endurance, maka nggak bakal punya kemampuan sprint,” ujar Mukhib yang latihan ketahanan ini di jalan aspal datar dengan menggunakan mountain bike (MTB) dalam durasi 1,5 jam atau sekitar 36 km (bolak-balik).
Setelah itu, giliran kemampuan sprint yang dilatih. Mukhib mengaku biasanya melatih kemampuan sprint ini juga di jalan aspal landai, tapi bertahap naik sejauh 1 km. “Trek itu biasanya saya tempuh dengan sprint atau kecepatan semaksimal mungkin, dalam kondisi settingan rasio sproket berat,” kata Mukhib.
Selain latihan di jalan aspal, Mukhib juga latihan di gym untuk mengimbangi dengan kemampuan fisiknya. “Yang penting untuk melatih skill pedaling ini di gym adalah latihan squats. Tujuannya melatih power hentakan kaki. Latihan squats ini dilakukan dengan menempatkan beban di bahu, dan posisi badan agak jongkok, serta kaki menekuk separuh,” tutup Mukhib.