Mukhib Bongkar Sepeda Downhill Gacoannya: Apa Keistimewaan Parts-nya?

Mukhib Bongkar Sepeda Downhill Gacoannya: Apa Keistimewaan Parts-nya?

Home » Stories » Mukhib Bongkar Sepeda Downhill Gacoannya: Apa Keistimewaan Parts-nya?
Boyo Maladi | 22 October 2020

Ketika bergabung dengan 76Rider Downhill Squad, Khoiful Mukhib mendapatkan basis sepeda Polygon Xquare One DH Size M secara full bike dari sponsor. Artinya, sepeda diberikan secara utuh sesuai spesifikasi yang dijual di pasaran.

Namun demikian, jika berbicara soal kompetisi, maka sudah barang tentu Mukhib harus mencari setting sepeda yang sesuai kebutuhan dan kenyamanannya. Untuk size atau ukuran panjang frame, misalnya. Mukhib mengaku sebenarnya kurang ideal untuk tinggi badannya.

“Saya punya tinggi badan 163 cm. Untuk spesifikasi Polygon Xquare One DH ini, frame ukuran M sebenarnya kurang panjang. Idealnya saya pakai size L. Tapi sayangnya tidak tersedia, adanya XL,” buka atlet downhill penyandang gelar Juara Nasional 2018, dan juga Peraih Emas Asian Games 2018 ini.

Dari sinilah Mukhib yang juga tercatat sebagai pemegang juara overall Men Elite A Indonesian Downhill berturut-turut tiga tahun terakhir ini memutuskan untuk melakukan modifikasi. Sekalian upgrade komponen untuk performa yang lebih baik dan nyaman. Kira-kira seperti apa komponen pada sepeda gacoan Mukhib ini? Yuk kita bongkar.

Suspensi

Suspensi jadi komponen yang paling awal dibenahi. Sebab menurut Mukhib, suspensi jadi parts yang sangat vital dalam olahraga downhill ini.

Diawali dengan mengganti fork depan bawaan sepeda dengan produk aftermarket keluaran Ohlins. “Bukan semata karena merk ini memang sudah populer. Tapi kami pilih merk ini setelah melalui proses sharing dan diskusi dengan rekan satu tim, manajer tim, dan juga rekan sesama atlet downhill di Jepara,” jelas Mukhib yang memang kelahiran dan bermukim di kota ini.

Selain itu menurut Mukhib, fork depan bawaan sepeda sebenarnya juga sudah bagus. Hanya saja setelah 1 tahun, performanya menurun. “Low rebound jadi terasa lebih keras,” kata Mukhib.

Sementara untuk fork Ohlins yang dipakainya belum 1 tahun ini, Mukhib merasakan memang lebih kenyal. “Ketika melibas trek rusak tidak bikin tangan pegal. Getaran lebih smooth diredam,” kata Mukhib yang rajin memeriksa kondisi fork baru andalannya ini.

“Biasanya setelah 1 tahun, kami mulai melakukan servis berupa ganti oli (ketika mulai berbusa), dan seal. Tapi tergantung kondisi fork juga. Kalau kondisi fisik parah akibat terjatuh ya harus dilakukan pergantian.”

Begitu pula rear shock breaker atau suspensi belakang. Mukhib juga pakai produk Ohlins. Dia memilih yang menggunakan per, bukan angin seperti sokbreker bawaan sepeda. Alasannya traksi ke tanah lebih kuat atau menjejak ke tanah lebih kuat, dan nggak terlalu mantul.

“Ini yang jadi kelebihan produk Ohlins. Di trek rusak lebih anteng dan tidak liar di bagian belakang. Benar-benar mampu meredam,” jelas Mukhib yang mengaku lebih sesuai pakai suspensi per ketimbang udara, karena lebih awet dan nggak gampang jebol.

Wheelset

Polygon Xquare One DH gacoan Mukhib menggunakan lingkar roda depan – belakang 27.5 depan belakang. Pada perjalanannya, Mukhib merasa roda depan 29 punya banyak kelebihan. “Lebih anteng di trek rusak. Juga karena lingkar roda lebih besar, maka ketika ada lubang besar tidak terasa dilibasnya, dan nggak mudah terperosok,” ujarnya.

Ditambahkannya, lingkar roda 29 juga nggak bikin capek pedaling ketimbang 27.5. “Untuk belakang, saya tetap pakai lingkar roda bawaan 27.5 karena memang nggak mungkin diubah menyesuaikan frame belakang,” tutur Mukhib yang sebelumnya sudah mengganti fork depan size 29 sesuai lingkar roda barunya.

Berikutnya urusan ban sebagai bagian dari wheel set. Mukhib memakai MAXXIS ASSEGAI dengan ukuran 29 x 2.50 untuk depan dan 27.5 x 2.50 untuk belakang. “Saya pilih produk ini karena kompon lebih kenyal dan empuk,” jelas Mukhib yang pakai kembangan intermediate karena lebih cocok buat medan kering dan basah.

Terakhir untuk penggantian wheel set juga dilakukan pada hub (teromol) dengan merk Sunringle yang lebih kuat dan nggak gampang rusak kena hentakan, karena laher lebih bagus.

Handlebar
Komponen lain yang tak kalah pentingnya adalah handlebar atau setang. Mukhib memilih produk keluaran Renthal karena lebih kuat. “Dulu saya pernah jatuh, dan setang lama yang saya pakai waktu itu langsung miring. Beda sama yang ini lebih kuat,” ujar pria kelahiran Jepara, 15 Desember 1990 ini.

Group Set

Untuk rem, shifter, RD (atau operan belakang), dan crank, Mukhib memakai  produk Shimano Saint yang sebenarnya tergolong spek standar sepeda. “Tapi saya pikir karena awet dan nggak gampang rusak, maka sementara ini tidak kami ganti,” tutup Mukhib. (BM)



MORE STORIES