Motor trail yang beredar di tanah air biasanya berkutat pada kisaran 125cc atau 150cc, bahkan ada beberapa merk yang memiliki tenaga di bawah itu. Nah bagi yang gemar mengajak motor trail mereka turun dalam sebuah kompetisi, biasanya menggunakan 1001 cara untuk dapat menaikan tarikan dari mesin motor trail.
Ada beberapa alternatif untuk dapat menaikan tarikan mesin, mulai dari stroke up, bore-up maupun memodifikasi camshaft. Tapi cara yang disebutkan tadi akan mengubah karakter mesin dan membuatnya bekerja di luar batas peruntukannya. Akibatnya mesin menjadi mudah panas akibat naiknya kompresi dan ini akan membuat daya tahan mesin lebih lemah serta mudah aus, yang berujung pada pendeknya usia pemakaian mesin.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa tips yang bisa menambah tarikan motor trail Anda tanpa perlu mengubah karakter mesin. Apa saja itu? Simak ulasannya ya.

Yang pertama adalah merubah gear set. Anda dapat memperingan beban mesin dan menambah tarikan awal motor trail dengan mengganti gear baik depan atau belakang. Gear adalah tempat meletakkan rantai penggerak roda belakang. Gear dibuat dengan berbagai ukuran. Misalnya motor trail Anda memiliki gear depan 14 mata dan belakang 40 mata. Dengan mengganti gear belakang dengan yang memilik 42 mata maka tarikan akan terasa lebih ringan sehingga semakin mudah beragam rintangan, terutama di tanjakan. Namun penggantian ini akan bukan tanpa efek samping. Yang jelas modifikasi macam ini akan membuat membuat top speed menurun motor trail Anda menurun. Tapi biasanya hal ini tidak akan terlalu berpengaruh pada ajang lomba motor trail.
Semua mesin memiliki pernafasan, yakni nafas tarik dan nafas buang. Udara yang ditarik melalui filter udara dicampur dengan bensin oleh karburator atau perangkat injeksi dan diubah bentuknya menjadi kabut. Kabut inilah yang disemprotkan oleh katup masuk untuk dibakar oleh busi untuk menghasilkan tenaga untuk memutar mesin.
Kemudian setelah dibakar, udara sisa disalurkan melalui katup buang ke knalpot. Salah satu fungsi knalpot selain sebagai saluran buang juga sebagai peredam bunyi dan pengurang emisi gas racun sisa pembakaran sehingga udara sisa tertahan di perangkat knalpot (misalnya catalytic converter, penyaring racun) sebelum dihembuskan keluar.
Udara yang tertahan juga dapat menghambat kinerja enjin. Untuk mengatasi hal ini, pada modifikator umumnya mengaplikasikan knalpot free flow yang membuat udara buang lancar keluar. Dengan mengaplikasikan knalpot freeflow yang baik dapat meningkatkan s/d 0.4 dk yang untuk mesin-mesin bertenaga kecil merupakan perubahan yang cukup terasa. Biasanya pengaplikasian knalpot ini disertai pengubahan spuyer (pilot jet dan main jet) karburator keukuran yang lebih besar sehingga konsumsi BBM motor akan lebih boros sedikit.

Anda juga bisa mengganti per dan kanvas kopling dengan produk racing. Penggantian per dan kanvas kompling sebenarnya tidak dapat meningkatkan performa mesin. Namun aplikasi kedua hal ini akan mempertinggi efisiensi dalam bentuk mengurangi kemungkinan kompling selip dan mempersingkat waktu ganti persnelling sehingga mengurangi terbuangnya tenaga dan momentum tenaga pada saat pindah persnelling.
Yang terakhir adalah mengatur tekanan ban sesuai ukuran yang disarankan. Ban-ban yang memiliki tekanan yang kurang akan menghambat laju motor. Sementara bila tekanan ban tersebut terlalu tinggi akan mengurangi daya cengkeram ban dan mempertinggi risiko celaka. Nah semoga bermanfaat ya. (TG)